Risalah Balasan
Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 44 ~ Cerita
kuáng
|
zhū
|
wú
|
shí
|
|
誑
|
諸
|
無
|
識
|
。
|
Cerita 1 :
Tuan Liu He-feng bercerita bahwa pada
jaman dulu ada tiga orang sahabat yang sedang menempuh perjalanan bersama,
ketika mereka tiba di tepi sungai, kebetulan air sungai sedang mengalami pasang
naik, sedangkan perahu malah berada di seberang sungai; salah satu dari mereka
ternyata agak bodoh, dua orang lainnya mulai membujuk orang bodoh ini supaya
bersedia melepaskan pakaiannya lalu berenang ke seberang untuk mendayung perahu
ke sini.
Tanpa berpikir dua kali, si bodoh
langsung mempercayai ucapan mereka, membuka pakaiannya lalu berenang ke
seberang sungai, hampir saja mati tenggelam dibawa arus sungai yang kencang. Ketika
si bodoh sampai di seberang, lalu mendayung perahu ke tepi sungai tempat kedua
temannya berada, hendak menolong kedua temannya menyeberangi sungai.
Setelah kedua sahabatnya menginjakkan
kaki di atas perahu, tiba-tiba si bodoh menderita sakit perut, sehingga dengan
terburu-buru dia turun dari perahu untuk mencari tempat untuk buang air, tetapi
kedua temannya malah melambaikan tangan sambil berkata : “Bodoh, sebentar lagi
hari sudah gelap, kami tidak bisa menantimu lagi!”, lalu mendayung perahu hendak
menyeberangi sungai.
Namun tidak berapa lama kemudian arus
sungai mendadak berubah menjadi ganas, dengan mudah perahu dipukul arus dan
terbalik, kedua orang ini mati tenggelam; sedangkan si bodoh yang sedang
menanti di tepi sungai malah selamat.
Cerita 2 :
Pada masa Dinasti Tang ada seorang yang
bernama Jiang Fu, dengan mengenakan pakaian Pendeta Tao dia tiba di ibukota. Oleh
karena tidak ada yang mengenalinya maka dia mulai mengelabui orang banyak : “Saya
sudah berusia beberapa ratus tahun, karena saya mengetahui rahasia panjang
umur. Akhirnya Jiang Fu diundang masuk ke dalam istana untuk menjaga kesehatan
Kaisar Tang Xuanzong, bahkan mendapat perlakuan istimewa dari kaisar dan
dipercayai, sejak itu namanya jadi tersohor di seluruh pelosok negeri.
Kemudian ada seorang mahasiswa
Universitas Kekaisaran yang bernama Jing Yan, datang mengunjungi Jiang Fu lalu
bertanya padanya : “Tuan sebenarnya berasal dari dinasti mana?”
Jiang Fu menjawab : “Saya berasal dari
masa Dinasti Liang”.
Jing Yan melanjutkan lagi bertanya : “Apakah
anda pernah menjadi pejabat pada masa itu?”
Jiang Fu menjawab : “Saya pernah
menjadi gubernur di Liangzhou”.
Setelah mendengarnya Jing Yan langsung membuka
kedoknya : “Siapakah anda sebenarnya? Beraninya membuat kebohongan besar,
mengelabui kaisar dan menyesatkan orang banyak. Dinasti Liang berada di
Jiangnan, bagaimana mungkin akan ada tempat yang bernama Liangzhou yang
seharusnya terletak di sebelah barat? Dinasti Liang juga tidak memiliki istilah
jabatan gubernur!”
Jiang Fu yang mendengarnya seketika
tidak mampu berkata apa-apa, merasa amat malu dan tiada lagi tempat berpijak
bagi dirinya, tidak sampai beberapa hari kemudian meninggal dunia.
集福消災之道
(四十四)
誑諸無識。
故事一:
劉合峰先生說:「從前有三個人結伴同行,走到河邊,正好碰到漲水,而船卻在河的對岸;其中有一個人較笨,其他兩個人就誘使他脫掉衣服,游到對岸,把船划過來;傻子就真的聽他們的話,脫了衣服游泳過河,差點就被湍急的河水淹沒了;傻子到了對岸,就把船撐了過來,渡朋友過河。兩個朋友上了船,傻子忽然肚子疼,要拉肚子;就趕緊的下船上岸解決內急,而兩位朋友就立刻的向他揮揮手說:「傻子,天快黑了,我們不能等你啊!」於是就撐船過河。過沒多久,河水突然的變急,船一打橫就翻了,兩個人全都淹死在河裡;而傻子則在岸邊等候,一點事都沒有!」
故事二:
唐朝有位名叫姜撫的人,穿著道士的衣服到了京城;因為沒有人認識他;他就騙人說:「我已經活了幾百歲了,因為我懂得長生的秘訣;後來姜撫就被召入皇宮服事唐玄宗,而且還得到玄宗的寵信,他的名氣因此而大噪,遠近皆知。後來有一位太學生荊嚴,就前往拜見姜撫,並且問他說:「先生您究竟是那一個朝代的人啊?」姜撫回答說:「我是梁朝人。」荊嚴就接著問他說:「那您有沒有做過官呢?」姜撫說:「我曾經當過涼州的節度使。」荊嚴聽了就斥責他道:「你是什麼人?竟敢如此的大膽誑妄,欺騙天子,迷惑世人。梁朝是在江南,怎麼可能會有西涼州呢?梁朝只有四平、四安、四征、四鎮將軍的官職名稱,那裡來的節度使這個稱呼啊!」姜撫聽了瞠目結舌,答不出話來,大感慚愧,無地自容,沒幾天就死了。
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)