Risalah Balasan
Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 39 ~ Penjelasan_01
rěn
|
zuò
|
cán
|
hài
|
|
忍
|
作
|
殘
|
害
|
。
|
Penjelasan :
Hati yang tega melakukan perbuatan yang melukai
manusia dan mencelakai makhluk lainnya.
Analisa :
Ambil saja contoh makhluk hidup. Langit mencintai
segala bentuk kehidupan, namun ada manusia yang hatinya malah begitu sadis,
melakukan perdagangan makhluk hidup dengan keji. Harus diketahui bahwa
memperjualbelikan makhluk hidup merupakan kejahatan yang paling berat; lagi
pula apabila niatnya muncul dari rasa kejam, maka sama sekali tidak memiliki
belas kasihan!
Dasar dari segala kebajikan adalah welas asih dan
dasar dari segala kejahatan adalah kekejian; maka itu menyingkirkan hati yang
kejam dan memperoleh hati yang welas asih, inilah letak ketrampilan melatih
diri dari para Buddha, Bodhisattva serta insan suci dan bijak.
Ingin hidup dan takut mati, melekat akan kasih
sayang pada keluarganya, tahu akan rasa sakit, merasakan penderitaan;
kemelekatan dan perasaan ini bagi hewan maupun manusia adalah serupa! Tetapi
manusia memiliki kebijaksanaan sedangkan hewan tidak; manusia bisa bicara
sedangkan hewan tidak bisa, manusia memiliki kekuatan besar sedangkan hewan ada
di pihak yang lemah.
Masa kini lihatlah menu hidangan di atas meja makan
manusia, bukan hanya seekor nyawa saja yang melayang; andaikata menggunakan
kerang dan udang untuk dibuat masakan atau sup seafood maka harus membunuh
lebih dari seratus nyawa! Juga ada orang yang suka pada makanan lezat,
memikirkan segala cara, memanggang yang masih hidup, menguliti atau membuka
cangkangnya, melakukan segala kekejian hanya untuk satu kali hidangan makan
saja, setelah menyantapnya dia merasa bangga; andaikata saja terlambat
menyajikannya keluar maka dia akan sangat murka dan memarahi si koki, maka bila
direnungkan dengan seksama, sungguh merupakan hal yang membuat orang jadi
kaget, cemas dan memprihatinkan!
Di dalam sutra tercantum bahwa semua makhluk hidup
tidak ada yang tidak takut akan siksaan dipenggal dibawah tajamnya pisau, juga
tidak ada yang tidak menyayangi nyawanya sendiri! Maka itu, ketika Wang Ke
hendak menyembelih kambing untuk menjamu tamunya, sang kambing malah bersujud
di hadapan tamu Wang Ke, memohon agar sang tamu bersedia menyelamatkannya.
Demikian pula ketika Zou Sheng hendak menyembelih
rusa, sang rusa bersujud dan menangis tersedu-sedu; juga seperti ketika Shen
Nei-han sedang bertugas sebagai hakim daerah di Jiangning, saat kokinya hendak
menyembelih kambing, tetapi pisau jagalnya selalu tidak ketemu; kemudian
barulah disadari bahwa ternyata pisau jagal tersebut disembunyikan kambing di
dalam mulutnya, bahkan kambing juga menyembunyikan pisau jagal di bawah tembok!
Yang Jie ketika masih menjadi tukang jagal, pernah
suatu kali dia bertamasya ke Gunung Ashoka, ketika terlelap di siang hari, dia
bermimpi ada lebih dari seratus orang wanita datang ke hadapannya, sepertinya
sedang mengatakan sesuatu pada dirinya. Setelah terbangun dengan diam-diam dia memeriksa
ke dalam dapur, ternyata yang berada di dalam mimpinya adalah sekelompok kerang
yang memohon pertolongan darinya!
Dari sini dapat diketahui bahwa, hewan juga begitu
melekat dan menyayangi nyawanya, hal ini serupa dengan manusia! Apabila manusia
tiba-tiba tersiram air mendidih, atau tergores oleh ujung pisau, pasti akan
meronta-ronta minta pertolongan, kepanikan sejenak ini mengharuskan dirinya
buru-buru pergi mencari dokter atau membeli obat, manusia begitu menyayangi
tubuhnya, tetapi mengapa terhadap makhluk hidup malah tidak mempunyai hati yang
mengasihani dan menyayangi kehidupan dan malah tega mencelakai mereka, apakah
tidak merasa sayang menjalin ikatan permusuhan dengan mereka dan menciptakan
karma buruk? Diantara semua karma buruk hanya ini yang merupakan yang paling
menyakitkan!
Buddha, Bodhisattva dan Dewa juga menasehati kita
jangan melakukan pembunuhan; patut diketahui bahwa Hukum Karma sedikitpun
takkan meleset, seharusnya merasakan penderitaan yang dialami makhluk lain,
bagaimana bila sebaliknya kita adalah mereka, apa yang kita rasakan, sadarlah
segera! Maka itu di sini dijelaskan dengan seksama, janganlah menyembelih
makhluk hidup untuk dijadikan sesajian guna memohon pada insan mulia!
集福消災之道
(三十九)
忍作殘害。
【解釋】
忍心去作傷人害物的事情。
【分析】
這一句是專門就物命上來說的。上天有好生之德,而有人卻是心懷殘忍,作出了殘害物命的勾當。要知道殘害物命是惡事裡面最重大的了;而且動機更是出於殘忍的話,那麼這樣的任意所至,就會沒有一絲毫惻隱憐憫之心了!諸善的根本,就在於慈心,而諸惡的根本,則在於殘忍;所以去掉殘忍而存慈心,就是聖賢仙人諸佛菩薩修行的功夫所在啊!
貪生怕死,愛戀自己的親人故舊,知道會疼痛,感覺會痛苦,這些貪戀和感覺,動物和人類是完全一樣的啊!但是人類有智慧,動物缺乏智慧;人類能夠說話,動物無法說話;人類的力量強,動物的力量弱啊!現在看看人們辦一桌食物,不只是殺害一條的物命;例如斑鳩、鴿子、鵪鶉、麻雀,要殺掉十多條的命,才能做出一道肉羹;若是用蚌蛤、蝦子和蜆,做出一道菜或湯來,就要殺死一百多條的命啊!又有愛好美食的人,更是想盡了辦法,生吃活烤、開膛剖肚、剝皮刳殼、極盡殘忍之能事;飽食一頓之後,則是洋洋得意;若是稍微的遲緩待慢,則發脾氣罵廚子;所以只要冷靜的想想,實在是令人驚恐悲悼啊!
經上說:「一切動物沒有不畏懼刀砍杖擊的痛苦,也沒有不愛惜自己的壽命啊!」所以王克殺羊的時候,羊卻奔向王克的客人,向客人跪拜求救;鄒生殺鹿的時候,鹿就跪下來哭泣;又例如沈內翰在江寧做通判的時候,廚子要殺羊,而刀子老是不見;後來才發現,刀子原來是被羊銜走了,而且羊還把刀子藏在牆下面呢!楊傑在做提刑的時候,曾經到阿育王山遊覽,白天睡覺的時候,夢到一百多位婦人來到他的面前,好像在向他訴說什麼;他醒了之後,就秘密的走到廚房察看,才明白原來是蛤蜊托夢向他求救!由此我們可以知道,動物也是如此的愛惜自己的生命,和人類沒有兩樣啊!而人若是偶然的被湯火燙到,或是被刀針傷到,必定是呼天搶地的哭喊求救;暫時的頭昏眼痛,便嚷著要去看醫生或是買藥,人是如此的愛惜身體,為何對於動物的生命,卻不生憐憫愛惜之心,而任意的殘害他們,不惜跟他們結下怨仇造下殺業呢?唉!在所有的惡業當中,惟有這個是最為慘痛啊!佛菩薩和諸天仙人,都勸戒我們不要殺生;要知道因果報應絲毫不爽,應該設身處地將心比心,及時地猛然省悟;因而在此詳細的說明,不可以宰殺牲禽的種種道理,請求仁人君子,務要遵守力行!
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)