Selasa, 31 Maret 2015

Gan Ying Pian Bgn 24 Penjelasan



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 24 ~ Penjelasan


mǐn
rén
zhī
xiōng

rén
zhī
shàn





Penjelasan :
Orang jahat selalu melakukan kejahatan dan mengundang malapetaka, seharusnya mengasihaninya, menasehatinya dan menyelamatkannya, sehingga dia dapat kembali ke jalan yang benar, mengubah petaka menjadi berkah.

Insan bajik selalu melakukan kebajikan dan mendatangkan pahala, seharusnya turut bersukacita dan memuji kebajikannya, memberinya motivasi dan membantunya supaya berhasil, sehingga dia dapat memupuk kebajikan, berkahnya di kemudian hari juga tak terhingga!


Analisa :
Tuan He Long-tu berkata : “Setiap orang yang baru mulai melakukan kejahatan, hanyalah karena sebersit niat yang salah pada waktu itu, bukanlah tidak mungkin menasehatinya untuk berhenti! Meskipun yang telah melakukan kejahatan, juga masih ada sebersit niat bajik yang belum lenyap, belum tentu tidak bisa terselamatkan!

Pada umumnya orang jahat selalu ditolak, serupa dengan menolak musuh, meskipun mereka sesungguhnya ingin kembali ke jalan yang benar, memulai sebuah lembaran kehidupan yang baru, namun karena keberadaan mereka tidak diterima sehingga mereka sulit membangkitkan keberanian untuk memperbaiki tabiat buruknya!”

Setiap insan ingin memiliki jasa kebajikan dari perbuatan baik, namun manusia suka membeda-bedakan dan melakukan perhitungan, bagi orang yang lebih berbakat dan berpengetahuan, berharap bahwa kebajikan tersebut hanya diperbuat oleh dirinya seorang, sedangkan bagi insan yang kurang mampu, berharap supaya kebajikan itu hanya diperbuat oleh orang lain saja, bahkan memanipulasi kenyataan yang sesungguhnya, sehingga merusak kebajikan orang lain; ini hanya akan merusak hati sendiri; sementara bagi orang lain, takkan mengalami kerugian apapun.

Tidak mengetahui bahwa ketika melihat orang lain membangkitkan niat dan berbuat baik, andaikata saya dapat memberinya motivasi, menasehatinya, memujinya sehingga dia dapat melakukannya dengan sempurna; maka kebajikan orang lain tersebut juga merupakan kebajikan diriku, dengan demikian jasa kebajikan yang diperoleh adalah tak terhingga!

Dari orang awam beralih menjadi insan suci, pintu dari segala kebajikan adalah membangkitkan Bodhicitta, merupakan yang paling utama dan terunggul; Bodhicitta bagaikan benih, karena dapat memunculkan segala kebajikan. Bodhicitta juga bagaikan ladang kebajikan, karena dapat membuat para makhluk mengembangkan kebajikan.

Bodhicitta juga bagaikan air yang jernih, karena dapat membersihkan kekotoran batin di hati setiap makhluk. Bodhicitta juga bagaikan api yang membara, dapat membakar habis segala pandangan sesat.  
   



集福消災之道
(二十四)


宜憫人之凶,樂人之善。


【解釋】

凶狠的人,常常作惡而招來災禍,應該要憐憫他、勸導他、感化他,使他能夠改惡向善,轉禍為福。善良的人,常常行善而招來福報,應該要為他歡喜讚歎,鼓勵他、成就他,使他更能積極的行善,後福無量啊!

【分析】

何龍圖先生說:「凡是剛剛開始作惡事的時候,也只是因為當時的一念之差而已,未必不能夠勸阻禁止啊!就是已經做了惡事之後,仍然會有一念的良知未泯,未必是不可以解救啊!世人每每拒絕做了惡事的人,就如同拒絕仇人一般,雖然他們想要洗心革面,從新做人,卻是因為不為人所接納,而很難有勇氣去改了!」

做善事的功德,人人都想能夠得到,但是人們都往往虛妄的分別計較;較有才智的人,只希望善事都是由自己做出來的,較卑微的人,也不希望善事全都是別人在做,甚至捏造了事實,破壞他人的善事;這樣只是徒然的壞了自己的心術而已;對別人來說,也沒有任何的損害。殊不知別人若是有了善念善事,我若是能夠激勵他、勸勉他、贊揚他,使他能夠做的更完美,更圓滿;那麼別人的善,也就是我的善了,這樣便是功德無量啊!

從凡入聖,萬善之門,是以發菩提心,最為殊勝第一了;菩提心就像種子一樣,因為它能夠生出一切善法的緣故。菩提心也像良田一樣,因為它能夠使眾生增長善法的緣故。菩提心也像清淨的水一樣,因為它能夠洗除眾生心中一切煩惱的緣故。菩提心也像熾盛的大火一樣,因為它能夠燒掉一切邪見的緣故。涅槃經裡面說:「佛陀說修一種的善心,就能夠破除百種的惡業,就如同很小的火,能夠燒掉一切的東西啊!知道萬種的善事,都是從我們一念的好樂而產生的,當全體善心現前的時候,也就是成就了我們的圓滿菩提常樂妙果。」

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)


Gan Ying Pian Bgn 23 Cerita



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 23 ~ Cerita


kūn
chóng
cǎo

yóu
shāng






Cerita 1 :
Pada jaman dahulu kala ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, di dekat tempat Buddha membabarkan Dharma terdapat sebuah telaga yang di dalamnya ada seekor remis (sejenis kerang). Remis ini selalu berada di tepi telaga dengan penuh perhatian mendengar pembabaran Dharma dari Buddha.

Tak terduga, remis ini terinjak mati oleh orang-orang yang datang mendengarkan pembabaran Dharma; oleh karena remis ini memusatkan perhatian mendengar pembabaran Dharma dari Buddha, jasa kebajikannya sungguh besar, sehingga setelah remis ini mati, kesadarannya terlahir di Surga Trayastrimsa, menjadi Raja Surga Trayastrimsa (yakni Kaisar Giok atau Kaisar Langit atau Thi Kong).

Selanjutnya Dia terbang turun dari Surga Trayastrimsa, kembali lagi ke tempat pembabaran Buddha Dharma, mendengarkan Buddha membabarkan makna yang menakjubkan dari Buddha Dharma; sehingga mencapai tingkat kesucian Srotapanna, yang juga merupakan tingkatan kesucian pertama dari Sravaka.

Remis hanyalah makhluk hidup yang amat kecil, namun akhirnya malah mencapai tingkat kesucian. Dari perumpamaan kisah ini, meskipun serangga yang kecil sekalipun, juga tidak boleh dilukai!


Cerita 2 :
Dahulu kala ada seorang anggota Sangha, tahapan melatih dirinya belum mencapai tingkat kesucian, oleh karena menerima persembahan dana dari Jing De ayah dan anak; anggota Sangha ini setelah meninggal dunia, berubah menjadi sejenis tumbuhan jamur di taman bunga di rumah Jing De, setiap hari dijadikan menu hidangan vegetarian di rumah Jing De. Jika ada orang lain yang ingin memetiknya untuk dimakan, maka bagaimanapun caranya juga takkan bisa dipetik.

Tumbuhan jamur hanyalah tumbuhan yang amat kecil, namun juga memiliki benih sebab dan kondisi yang begitu menakjubkan; dari kisah perumpamaan ini, meskipun itu merupakan rumput dan pohon yang tidak memiliki perasaan (tidak bisa merasakan), juga tidak boleh dilukai!


Cerita 3 :
Di Hangzhou terdapat seorang wanita yang tabiatnya sangat kejam, melihat semut-semut yang lalu lalang di pinggir ruangan dapur, dia akan menggunakan api untuk membakar semut-semut tersebut, dengan demikian tidak tahu sudah berapa banyak semut yang sudah dibakarnya. Juga sering menggunakan batu kapur untuk menyumbat lubang cacing.

Wanita itu baru melahirkan seorang bayi dan masih menyusui, suatu hari karena ada urusan maka dia harus keluar rumah, ketika pulang dia melihat di atas tempat tidur ada benda bulat yang hitam; dia jadi panik, ketika diamati dengan seksama, ternyata adalah bayinya sendiri yang sudah mati digigit segerombolan semut. 

Wanita tersebut amat bersedih hati hingga tak lama kemudian mendadak meninggal dunia.


Cerita 4
Di  Kabupaten Taichang terdapat seorang yang bernama Wu Yi, pada suatu malam dia bermimpi ada dua orang yang mengenakan jubah warna hijau yang meminta pertolongan darinya; saat terbangun Wu Yi berkata : “Pasti ada makhluk hidup yang hendak dibunuh!”

Setelah fajar menyingsing, Wu Yi keluar untuk memeriksa; melihat ada beberapa orang yang tangannya membawa kapak dan gergaji, hendak menebang dua batang Pohon Ginkgo yang baru dibeli mereka; saat itu Wu Yi baru menyadari akan keadaan yang ada di dalam mimpinya semalam; dia segera mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli dua batang Pohon Ginkgo ini, sehingga dua batang Pohon Ginkgo ini selamat dari ditebang!  

     


集福消災之道
(二十三)


昆蟲草木,猶不可傷。


故事一:

從前佛陀在說法的時候,附近的池塘裡,有一隻蛤,非常歡喜的跳出了池子,在池塘旁邊一心的諦聽佛在說法。偶然之間,這隻蛤就被來聽佛法的人的拐杖刺死了;因為一心聽佛法的緣故,功德很大,所以這隻蛤死了以後,就升到忉利天,做了忉利天的天王(也就是玉皇大帝,西方人說的上帝)。並且從忉利天又來到佛陀說法的地方,聆聽佛陀演說佛法的微妙義理;因此而開悟,証得了須陀洹果,也就是聲聞初果。蛤是一個很微小的動物,但是後來卻証得了很高的果位。從這個案例看來,縱然是微細的昆蟲,也是不能夠傷害的啊!

故事二:

從前有一位出家人,修行並未証到果位,因此而虛受了淨德父子的供養;這位出家人死了之後,就在淨德家中的花園裡,變成一種名叫草菌的植物,每天提供淨德家中的蔬食之用。別人想要取來食用,卻是怎麼取都取不到。而草菌是一種非常微小的菌類植物,卻有這種特殊的因緣;從這個案例看來,縱然是無情的草木,也是不可以傷害的啊!

故事三:

杭州有位婦人,生性非常的凶悍,遇到螞蟻在廚房的灶邊行走,就拿火去燒螞蟻,這樣不知道燒死了多少的螞蟻。又常常用石灰把蚯蚓的洞穴填塞住。她剛生了一個兒子,還在餵奶,有一次她有事外出,回到家中,看到床上有一個大黑團;大吃一驚,仔細一看,原來是自己的兒子,已經被一大群螞蟻活活的給咬死了。婦人傷心欲絕,不久也就突然的暴斃了。

故事四:

太倉州有位叫吳怡的人,有天夜裡,他夢到兩位全身穿著綠色衣服的壯漢,在向他求救;吳怡夢醒之後就說:「一定是有東西快要被殺死了!」天亮之後,吳怡就出門查看;見到有幾個人手裡拿著斧頭和鋸子,正準備砍掉他們剛買下來的兩棵銀杏樹;吳怡這時候才恍然大悟,昨天夜裡的夢境;立即就拿出錢來,將這兩棵銀杏樹買下來,這兩棵銀杏樹才免於被砍掉的命運啊!

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)


Senin, 30 Maret 2015

Gan Ying Pian Bgn 23 Penjelasan



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 23 ~ Penjelasan


kūn
chóng
cǎo

yóu
shāng





Penjelasan :
Meskipun hanya serangga yang kecil maupun rumput atau pohon yang tidak mempunyai perasaan (yang tidak bisa merasakan), juga tidak boleh dilukai!


Analisa :
Di sini dikatakan bahwa makhluk hidup yang sekecil serangga dan bunga, rumput, pohon juga tidak boleh dilukai, jadi bentuk kehidupan yang lebih berat dan besar, tidak perlu dijelaskan lagi. Orang masa kini sembarangan membunuh makhluk hidup, tidak mengetahui bahwa setiap makhluk hidup memiliki Jiwa KeBuddhaan!

Ajaran Konfusius mengatakan bahwa pohon saat tumbuh berkembang tidak boleh dipatahkan, mana boleh mengatakan bahwa serangga hanyalah makhluk hidup yang kecil dan halus, rumput yang tidak memiliki perasaan, maka boleh sesuka hati melukai mereka!

Di dalam kata pendahuluan Yuanjie jing (Sutra Penerangan Sempurna) tercantum bahwa setiap makhluk yang mempunyai darah, pasti memiliki perasaan (bisa merasakan); setiap yang bisa merasakan, pasti adalah satu!

Juga di dalam perumpamaan kisah seorang Bhiksu yang berceramah pada sebuah batu, setelah mendengarnya batu tersebut menganggukkan kepala! Juga seperti perumpamaan kisah Tian Zhen tiga bersaudara dengan Pohon Zi Jing yang ditanam di halaman rumah mereka, pohon tersebut setelah mendengar tiga bersaudara hendak membagi harta warisan, hingga Pohon Zi Jing juga hendak dibelah jadi tiga bagian, pohon tersebut segera jadi layu dan mati; oleh karena itu menggugah Tian Zhen tiga bersaudara, membatalkan niat mereka untuk membagi harta warisan, setelah Pohon Zi Jing mendengarnya, segera bangkit dan hidup kembali, maka itu mana boleh mengatakan bahwa rumput dan pohon tidak bisa mengetahui?  

Tujuan nasehat Dewa Tai Shang di sini adalah supaya manusia memperlakukan semua makhluk, baik makhluk hidup maupun benda mati, juga harus memiliki hati maitri karuna.  
     
 





集福消災之道
(二十三)

昆蟲草木,猶不可傷。

【解釋】

雖然是細小的昆蟲,無情的草木,也不可以傷害啊!

【分析】

這裡講到連微細的小昆蟲,和花草樹木都不可以傷害,那麼其他較重而且大的生命,就更不必說了。現在人任意的傷害物命,實在是因為不知道一切會動的、有靈性的有情生命,都具有佛性啊!儒家也有「樹木正在成長的時候,不可以折斷」的訓示,怎麼可以說昆蟲只是微小的生物,草木沒有知覺,就任意的傷害它們啊!

圓覺經的序文裡面說道:「凡是有血氣的,必定會有知覺;凡是有知覺的,必定同是一體的啊!」楞嚴經也說:「如來經常說道,宇宙森羅萬象的形成,都是我們的心所變現出來的;一切世出世間的因果,乃至世界的微塵,都是因為這個真心所造成的結果;其中甚至是一根草、一片葉、一絲縷、一個結,追究他的根元,其實都是有體性的啊!」

又例如生公為石頭說法,石頭聽了都點頭啊!所以牆壁瓦礫,怎麼可以說他們沒有法性呢?又例如田真兄弟家堂前種的紫荊樹,聽到了田真兄弟三人分財產,也要把它分成三分,就馬上枯萎了;因此而感動田真三兄弟,決定不再分家分樹了,紫荊樹聽了之後,立刻就又活了起來,所以怎麼可以說草木是無知的呢?

太上在此垂誡的用意,就是要人們對待一切有情,和一切無情的生命,都要養成一片慈悲之心。

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)


Gan Ying Pian Bgn 22 Cerita



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 22 ~ Cerita


jīn
guǎ

jìng
lǎo
huái
yòu





Cerita 1 :
Pada masa Dinasti Zhou, di Negara Lu ada seorang wanita, ketika Negara Qi menyerang Negara Lu, dalam kekacauan peperangan dia melepaskan bayi yang ada dalam gendongannya, malah menggendong bayi lain yang sedang digandengnya. Prajurit Negara Qi yang melihat tindakan wanita Negara Lu ini, merasa amat heran; maka itu bertanya padanya : “Kamu membuang bayi yang ada dalam gendonganmu, bayi yang kamu buang itu memiliki hubungan apa denganmu?”

Wanita itu menjawab : “Dia adalah anak kandungku!”  

Prajurit Negara Qi bertanya lagi : “Lalu siapa pula bayi yang sekarang ada di gendonganmu?”

Wanita itu menjawab lagi : “Dia adalah anak abangku”.

Prajurit Negara Qi semakin penasaran dan bertanya : “Kenapa kamu malah membuang anak kandung sendiri dan malah menggendong anak abangmu?”

Wanita itu menjawab : “Bagi seorang ibunda, anak kandung merupakan cinta kasih individu; tetapi keponakan bagi seorang bibi merupakan kebenaran, andaikata saya mengabaikan kebenaran demi cinta kasih individu, menelantarkan anak yatim piatu yang ditinggalkan abang, ini adalah hal yang tidak sudi kulakukan!”

Mendengar ucapan wanita tersebut, prajurit Negara Qi berkata : “Tidak diduga di daerah pinggiran Negara Qi ternyata masih ada wanita yang menjalankan kebenaran, apalagi raja Negara Qi?. Setelah menyelesaikan ucapannya lalu menarik mundur pasukan dan pulang kembali ke Negara Qi, takkan lagi menyerang Negara Lu.

Raja Negara Lu yang mendengar kejadian ini, menghadiahkan banyak barang berharga kepada wanita tersebut, bahkan memberinya gelar “Wanita Kebenaran Negara Lu”.  


Analisa Lanjutan :
Seorang wanita dari Negara Lu, dapat melepaskan cinta kasih individu dan malah melindungi buah hati warisan abangnya, bahkan karena satu kalimat ucapannya telah melindungi keselamatan Negara Lu dan menghindarkan terjadinya bencana peperangan.  
                                                  

Cerita 2 :
Yang Da-nian pada usia 20 tahun berhasil lulus ujian sarjana negara, menjadi rekan kerja dengan Zhou Han dan Zhu Ang yang telah lanjut usia. Yang Da-nian suka mengejek mereka, Zhou Han bermaksud menasehati Yang Da-nian : “Anda janganlah mengejek karena usia kami yang sudah tua, suatu hari nanti kamu juga akan serupa menjadi tua”. Zhu Ang menggelengkan kepala dan berkata pada Zhou Han : “Sudahlah, jangan menasehatinya! Daripada nanti kita diejeknya lagi!”

Akhirnya Yang Da-nian meninggal dunia dalam usia muda.


Analisa Lanjutan :
Pepatah mengatakan bahwa dengan menghormati orang usia tua maka diri sendiri juga dapat hidup hingga usia tua. Perlu diketahui bahwa lansia memiliki pengalaman hidup yang banyak, dapat hidup hingga usia tua boleh dikatakan panjang umur dan panjang umur merupakan berkah pertama dari Lima Berkah! Ini patut dihormati oleh orang usia muda, mana boleh memandang rendah pada lansia?

Tetapi masyarakat malah memperlakukan lansia yang oleh karena penglihatannya sudah kabur, pendengarannya tuli, pikun, gerakannya tidak leluasa; maka lansia jika tidak dibenci, maka akan dipandang rendah, siapa yang sudi menghormati lansia?

Melihat perumpamaan kisah Yang Da-nian yang merendahkan lansia, semoga bagi mereka yang berusia muda yang memandang rendah pada lansia, dapat memperbaiki diri dan menyesalinya, memelihara ketulusan di dalam hati; setiap kali bertemu lansia, harus membangkitkan hati yang setara, tak peduli dia itu kaya atau miskin, menghormati mereka dengan setara, maka diri sendiri kelak juga akan memiliki umur panjang!

Jangan pernah memandang rendah pada lansia karena akan mengurangi pahala dan usia diri sendiri!


Cerita 3 :
Wang Bin pada usia muda, tubuhnya dijangkiti banyak penyakit, bahkan penyakitnya juga kritis. Dia berpikir dalam benaknya : “Kondisi tubuhku begitu parah, hidupku pasti takkan lama lagi!”

Sejak itu setiap bertemu lansia, dia akan bersikap sangat hormat, bahkan mengkagumi mereka; setiap lansia yang melewati pintu depan rumah Wang Bin, meskipun statusnya miskin, Wang Bin pasti akan berdiri dan memberi hormat; ketika berjalan dan bertemu lansia, maka Wang Bin akan membiarkan lansia jalan duluan.  

Kemudian penyakit Wang Bin berangsur-angsur sembuh, kondisi tubuhnya juga semakin kuat, usianya mencapai 93 tahun.


Cerita 4 :
Pada masa Dinasti Sui, ada seorang Bhiksu yang usianya melewati seratus tahun, dia menyelami makna dari Saddharma Pundarika Sutra, pernah berkata pada orang banyak : “Saya menghormati lansia, serupa dengan menghormati ayahbunda sendiri, meladeni mereka serupa dengan meladeni Bodhisattva; setiap hal yang sanggup saya lakukan, pasti akan mengerahkan segenap kemampuan untuk mewujudkannya. Hari ini saya dapat menguasai Buddha Dharma, bahkan memperoleh usia yang panjang, ini dikarenakan menghormati lansia! Maka itu kalian tidak boleh memandang rendah dan menghina lansia, ini akan mengurangi pahala dan usia!

Harus diketahui bahwa ketenaran dan keuntungan di dunia ini adalah ibarat mimpi, khayalan, gelembung sabun dan bayangan, hanya satu petikan jari sudah berlalu; kalian harus tercerahkan, jangan biarkan ketenaran dan keuntungan dunia ini mengikatmu; memulai melatih diri dari memperbaiki tabiat sendiri; jika tidak demikian maka sia-sia saja datang ke dunia ini, melewati kehidupan manusia yang bernilai ini dengan sia-sia!

Terhadap ajaran para Buddha yakni “Semoga usiaku panjang, giat mengamalkan semua kebajikan; semoga berkah kebajikanku rimbun, membantu semua orang secara meluas”, bila terlewatkan maka akan sungguh disayangkan!

Andaikata anak muda hanya tahu mengandalkan kepintaran dan bakat sendiri, memandang rendah dan menghina orang tua; tidak tahu bahwa usia panjang adalah karunia Tuhan dan pahala sendiri, dan lagi orang tua merupakan obyek yang dihormati oleh kaisar suci, meskipun anak muda mempunyai kemampuan yang hebat, tetapi sulit dikatakan bisa hidup hingga serupa usia lansia!”






集福消災之道
(二十二)


矜孤恤寡,敬老懷幼。


故事一:

周朝的時候,魯國有一位婦人,當齊國攻打魯國的時候,在兵荒馬亂之中,她就拋棄了懷中所抱的嬰兒,而抱起了另外手中牽著的孩子。齊國的軍隊看到了這位魯國婦人的行為,感到很奇怪;就問她說:「你把原先懷中所抱的孩子丟掉,那個丟掉的孩子是你什麼人啊?」婦人回答說:「他是我親生的孩子!」齊軍又問:「那麼你現在手中所抱的孩子,又是誰呢?」婦人說:「他是我哥哥的孩子。」齊軍又進一步的追問道:「你為何丟棄了自己親生的孩子,而卻抱起了你哥哥的孩子呢?」婦人回答說:「兒子對母親而言,是屬於私愛;但是姪子對於姑姑來說,則是屬於公義;我若是違背了公義而偏向了私愛,這樣就斷絕了哥哥所留下的孤兒,這是我所不願意做的啊!」齊國的軍隊聽了這位婦人的解釋,就說道:「魯國的郊外,居然還有婦人在持節行義,更何況是魯國的國君呢?」說罷就撤退了軍隊,返回齊國,不再攻打魯國了。魯國的國君聽到了這件事情,就賞賜了這位婦人許多的財物,並且稱她為魯義姑。

【再析】

魯國的一位婦人,能夠放棄了私愛而存活了哥哥的遺孤,而且因為她的一句話,就保住了魯國國家的安全,免除了一場戰爭。然而現在所謂的鬚眉男子,遇到國家危難的時候,反而違背道義,茍且偷生;看到魯義姑的行為,能不感到慚愧嗎?

故事二:

楊大年二十歲的時候,就考中了狀元,與周翰、朱昂是同事,周翰、朱昂兩人的年紀都已經很老了;而楊大年卻經常的輕視侮辱他們,周翰就想勸楊大年說:「你不要欺侮我們老了,總有一天你也會老啊!」朱昂則搖著頭跟周翰說:「別去說他了,別去說他了!免得又再被他侮辱啊!」楊大年果然在壯年的時候就死了。

【再析】

俗話說:「敬老得老」,須知老人的閱歷久而且多,能活到那麼大的年紀,可說是長壽了,何況長壽是五福中的第一福啊!這正是值得年輕人效法尊敬都來不及了,怎麼可以輕慢老人呢?但是世人卻因為老人眼花,老態龍鍾,行動不便;不是討厭,便是欺侮,誰肯小心的尊敬事奉老人呢?看了楊大年欺侮老人而早死的例子,希望不尊敬老人的年輕人,能夠幡然的改過懺悔,心存厚道;凡是遇到老人,要存平等心,不論他是富貴或是貧賤,都要平等的尊敬,那麼自己將來也能夠長壽啊!千萬不可欺侮老人,那會折損了自己的福報和壽命啊!

故事三:

王彬少年的時候,身體多病,而且還病得不輕。自己心想:「我的身體那麼差,一定活不久啊!」從此之後,凡是見到了老人,他都非常的恭敬,而且羨慕他們;經過王彬家門口的老人,身分雖然貧賤,王彬也必定起立向他致敬;王彬走路的時候,遇到老人,也一定會讓路給老人先走。後來王彬的病就漸漸的好了,氣力也愈來愈壯,竟然活到了九十三歲。

故事四:

隋朝的時候,有一位活到一百多歲的出家人,他深解法華經微妙深奧的義理,曾經告訴大眾說:「貧僧尊敬老人,就和尊敬自己的父母一樣,事奉他們,就如同事奉菩薩一樣;凡是我能力所及可以做到的事情,我沒有不盡心盡力的去做。貧僧今生能夠通達佛法,而且活得那麼久,都是因為敬老的緣故啊!所以希望你們不可以輕慢侮辱老人,這樣會損福折壽的啊!要知道這個世間的名利,就像夢幻泡影一樣,彈指也就過去了;千萬要覺悟,不要被世間的名利給羈絆住了;應該要在自己的心性上下些功夫;否則就是空來人間走一回,白白的空過了這個寶貴的人生啊!對於諸佛所教導「願我壽命長,勤行一切善;願我福德盛,廣濟一切人」的訓示,統統都錯過了,實在是可惜!如果少年人只知道仗著自己聰明而恃才傲物,輕慢侮辱老人;卻不知道長壽是上天所賦與的福報,而老人則為聖王所尊敬的對象,年輕人縱然是多麼的有才幹,很難說能夠活到像他們一樣的老啊!」

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)