Risalah Balasan
Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 43 ~ Cerita
pàn
|
qí
|
suǒ
|
shì
|
|
叛
|
其
|
所
|
事
|
。
|
Cerita 1 :
Pada Periode Tiga
Kerajaan, ada seorang jenderal tersohor yang bernama Lü Bu, pada permulaannya
dia mengakui Gubernur Provinsi Jingzhou yang bernama Ding Yuan sebagai ayah
angkatnya, Ding Yuan memperlakukan Lü Bu seperti anak kandungnya sendiri.
Tetapi Lü Bu orangnya
bila melihat keuntungan di hadapan mata maka akan segera melupakan budi, demi
gelar sarjana dan kekayaan, begitu dihasut oleh orang sekampungnya yang bernama
Li Su, dia memutuskan untuk berpihak pada Dong Zhuo.
Pada malam itu, Lü Bu
membawa pedang masuk ke dalam barak Ding Yuan, lalu menghabisi nyawa Ding Yuan,
bahkan memenggal kepalanya. Pada hari kedua, dengan membawa kepala Ding Yuan, Lü
Bu minta bergabung dengan Dong Zhuo, bahkan bersumpah untuk mengangkat Dong
Zhuo sebagai ayahnya.
Kemudian Lü Bu oleh
karena jatuh hati pada selir Dong Zhuo yang bernama Diaochan (salah satu dari
empat wanita tercantik dalam legenda Dinasti Han), lalu dia menghabisi nyawa
ayah angkatnya.
Tidak lama kemudian Lü Bu
ditangkap oleh pasukan prajurit Cao Cao, mulanya Cao Cao tidak ingin membunuh Lü
Bu, bahkan ingin memanfaatkannya dalam usahanya menguasai dunia, lalu
menanyakan pendapat Liu Bei.
Liu Bei menasehati Cao
Cao : “Tuan, apakah anda tidak melihat bagaimana perlakuan Lü Bu terhadap ayah
angkatnya, Ding Yuan dan Dong Zhuo?”. Setelah mendengar ucapan Liu Bei, Cao Cao
merasa sungguh beralasan, lalu memberi perintah untuk menghabisi nyawa Lü Bu.
Cerita 2 :
Yang Zhong adalah pelayan
Dai Xian-ke, keluarga Dai Xian-ke amat kaya, dia menugaskan Yang Zhong untuk
mengelola sebidang tanah persawahan. Yang Zhong sangat tekun bekerja, laba yang
diperoleh jumlahnya amat besar.
Kemudian setelah Dai
Xian-ke meninggal dunia, meninggalkan seorang putra yang bernama Bo Jian,
usianya masih belia, setiap hari berada bersama teman-temannya yang berprilaku
buruk, melewati kehidupan yang penuh hura-hura. Hanya dalam waktu beberapa
tahun saja seluruh harta benda Keluarga Dai diludeskan olehnya.
Satu-satunya harta
kekayaan yang masih tersisa adalah lahan sawah yang dikelola oleh Yang Zhong, Bo
Jian lalu menuju ke lahan sawah tersebut untuk menggantungkan hidupnya pada
Yang Zhong. Setelah membuat perincian secara jelas tentang harta benda yang
dimiliki oleh lahan sawah tersebut, kamudian Yang Zhong menyerahkan pengelolaan
lahan sawah tersebut kepada Bo Jian.
Bo Jian amat gembira,
lagi-lagi dia mengikuti kebiasaan lamanya berfoya-foya. Sambil berlinangan air mata Yang Zhong
menasehati Bo Jian agar tidak menghambur-hamburkan uang, tetapi Bo Jian tidak
sudi mendengarnya. Suatu hari, sobat-sobat lama Bo Jian yang berprilaku buruk,
datang lagi ke rumah Bo Jian mengajak berkumpul, kemudian mereka berhura-hura
dan berjudi di dalam rumah.
Pada saat itu, di tangan
Yang Zhong memegang sebilah pisau, berjalan ke hadapan mereka lalu menarik
salah seorang anak muda yang merupakan ketua komplotan dan berkata padanya : “Saya
Yang Zhong sudah mengabdi pada majikanku selama lebih dari 30 tahun, setelah
majikanku meninggal dunia, sementara tuan muda masih berusia belia sehingga
masih banyak yang tidak diketahuinya, kalian ini komplotan preman malah
mengambil kesempatan untuk menggodanya agar mengikuti kalian melakukan kejahatan;
kini harta kekayaan Keluarga Dai sudah dihabiskannya, tetapi masih bersyukur
saya masih dapat melindungi lahan persawahan ini, apakah kalian juga ingin
menghabiskan satu-satunya harta yang tersisa ini? Sekarang saya akan memenggal
kepalamu terlebih dulu, kemudian pergi ke kantor pengadilan untuk menyerahkan
diri dan menerima hukuman mati, guna membalas budi mendiang majikanku di surga!”
Kelompok anak muda ini
yang setelah mendengar ucapan Yang Zhong jadi merasa salut lalu mengakui
kesalahan mereka di hadapan Yang Zhong, bahkan berkata : “Mulai sekarang kami
takkan berani datang lagi ke rumah Keluarga Dai!”.
Yang Zhong lalu
mengeluarkan beberapa gulungan kain untuk dibagikan kepada mereka, lalu
menyuruh mereka pulang, kemudian dengan linangan air mata dia meminta maaf pada
tuan mudanya, Bo Jian : “Tindakan pelayan tua tadi dikhawatirkan telah membuat
tuan muda jadi terkejut; semoga mulai sekarang tuan muda dapat mengubah
kebiasaan berfoya-foya, jangan lagi terlibat dalam pergaulan buruk; tetapi
kiranya sudi mendengar usulan dari pelayan tua ini, pelayan tua pasti akan
mengerahkan segenap kemampuan untuk membantu tuan muda; tidak perlu harus
menanti hingga dua atau tiga tahun kemudian, harta kekayaan Keluarga Dai pasti
akan jaya seperti semula.
Jika tidak demikian, maka
lebih baik pelayan tua terjun ke dalam laut mengakhiri hidup; karena pelayan
tua sungguh tidak tega melihat tuan muda kelak akan mati kelaparan, merendahkan
martabat Keluarga Dai!”
Setelah mendengar ucapan
Yang Zhong, timbul penyesalan mendalam di hati Bo Jian, sambil menangis dia
menganggukkan kepala tanda setuju. Ternyata benar, tidak sampai beberapa tahun
kemudian, Yang Zhong berhasil mengembalikan harta kekayaan yang dimiliki Keluarga
Dai seperti semula; akhirnya Yang Zhong hidup sampai usia yang sangat tua dan
sehat.
集福消災之道
(四十三)
叛其所事。
故事一:
三國時代,驍勇善戰的名將呂布,最初拜荊州刺史丁原為義父,丁原對待呂布,就如同自己親生的兒子一樣;但是呂布這個人,卻是有勇無謀,見利忘義;為了要貪圖功名富貴,被同鄉李肅一煽動,就決定投靠董卓;當天晚上,呂布就提刀進入丁原的營帳中,殺了丁原,並且取下了丁原的首級;第二天,就帶著丁原的首級投效董卓;並且還發誓拜董卓為義父;後來呂布又為了貂蟬和司徒王允,而把義父董卓用戟刺死。不久之後,呂布被曹操的軍隊捉住,曹操本來不想殺掉呂布,甚至想要用他來幫助自己平定天下,就問劉備的意見;但是劉備則勸曹操說:「明公,你難道沒看見呂布,他是怎樣服事他的義父丁原和董卓嗎?」曹操聽了劉備的話,覺得頗有道理,就下令將呂布縊死。
故事二:
楊忠是戴獻可的僕人,戴獻可家中非常的富有,就命楊忠替他負責經營一個農莊;楊忠經營的很努力,所獲得的利潤也很多;後來戴獻可死了以後,留下了一個兒子叫伯簡,年紀輕,成天喜歡和不良少年鬼混,吃喝玩樂;不到幾年,就把家產全給敗光了;只剩下僕人楊忠所經營的那個農莊;伯簡就前往農莊投靠楊忠生活;楊忠就把農莊的財產清理之後,全部移交給伯簡負責處理。伯簡非常的高興,又和從前一樣的揮霍亂用錢。楊忠就哭著勸伯簡不要亂花錢,伯簡不聽;有一天,伯簡從前交往的不良少年,又來到家中找伯簡相聚,就在家中吃喝賭博;楊忠這時候手裡拿著一把刀,走向前去,拉著其中一位帶頭的少年說:「我楊忠服事主人已經三十多年了;主人死了之後,小主人年紀輕、不懂事,你們這些狐群狗黨,就乘機誘惑他做壞事;現在戴家的家產已經敗盡了,幸而有我保住了主人的這個農莊,難道你們想要把戴家僅餘的財產全部都敗光嗎?我現在先砍了你的頭,然後再去向官府自首認罪請死,以報答我家主人在天之靈!」這些人聽了之後,就心服口服的向楊忠認罪,並且說:「我們從今以後,再也不敢到戴家來了啊!」楊忠就拿了些布匹出來送給他們,把他們打發走,就哭著向小主人伯簡道歉說:「老僕剛才的舉動,恐怕驚嚇到小主人;願小主人從此以後,改掉以往亂花錢的習慣,不要再結交惡友;但聽老僕的建議,老僕一定會盡心盡力的幫助小主人;不需兩三年,戴家的產業就能夠恢復興旺起來。不然的話,老僕現在就跳海自殺;因為老僕實在是不忍心見到小主人將來會餓死,丟盡了戴家的臉啊!」伯簡聽了之後,深深的感到慚愧,也就哭著答應了。果然沒有幾年的時間,楊忠就把戴家原先的田地房產全都恢復了;後來老僕楊忠活到了很老,而且又健康。
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)