Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 52 ~ Cerita
nuè xià qǔ gōng
虐 下 取 功 。
Cerita 1 :
Pada masa Kaisar Tang Xuan-zong bertahta (memerintah dari tahun 712-756) dikarenakan gaya hidup yang mewah, biaya pengeluaran istana kekaisaran makin hari makin membengkak, dana yang tersedia tidak cukup untuk membiayai keperluannya, kaisar juga tidak bersedia mencari pemasukan lainnya untuk menutupi defisit anggaran; pada saat itu Menteri Pendapatan Negara yang bermarga Wang memahami maksud kaisar, sehingga menaikkan pajak.
Dengan memperberat beban pajak bagi rakyat, maka setiap tahun penghasilan negara akan berlimpah ruah, lalu disimpan ke dalam kas negara agar kaisar bisa menggunakannya; karena itu kaisar mengira Menteri Wang amat berbakat, mampu memakmurkan negara, lalu memberinya jabatan baru sebagai Kolektor di ibukota; tidak berapa lama kemudian pangkatnya dinaikkan lagi, kemudian seluruh pejabat dalam dan luar serta rakyat menjadi semakin muak pada tindakan Pejabat Wang, tidak lama kemudian, oleh karena adiknya melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan Pejabat Wang juga ikut terseret dengannya, lalu kaisar menjatuhkan hukuman mati padanya.
Cerita 2 :
Wang Shao dari Dinasti Song memberi usulan pada kaisar untuk membuka selokan besar sehingga akan memakan banyak korban nyawa manusia, tetapi perbuatannya ini malah dianggap berjasa sehingga pangkatnya dinaikkan; dia juga pernah sengaja membunuh Etnis Qiang yang sudah menyerah pada kekaisaran, tak peduli tua maupun muda, juga dipenggal kepalanya; bahkan juga memikirkan segala cara sehingga sanak familinya bisa memperoleh jasa dan penghargaan juga jabatan di pemerintahan.
Ketika Wang Shao telah berusia lanjut, mulai timbul penyesalan di hatinya, meminta petunjuk dari para sesepuh tentang Hukum Sebab Akibat. Kemudian di pundaknya tumbuh bisul beracun, bahkan dia selalu berteriak : “Saya melihat ada banyak orang yang tidak berkepala dan tidak berkaki mendatangiku dan hendak mencabut nyawaku!”
Lalu di bagian dadanya koyak dan berlubang besar akhirnya tewas, putra sulungnya muntah darah dan mati, satu lagi putranya oleh karena melanggar hukum dan dipenggal kepalanya, keluarga Wang Shao oleh karena ini juga tidak memiliki generasi penerus dan musnah.
集福消災之道
(五十二)
虐下取功。
故事一:
唐玄宗的時候,由於生活奢侈,宮廷的開銷愈來愈大,經費不敷使用,玄宗又不願意從旁的地方勻支補充;這時候戶部員外即王,知道皇上的意思,於是就加重稅賦,增加百姓納稅的負擔,每年多收了額外的稅錢,達百億萬之多,儲藏在國庫裡面供皇上使用;皇上因此以為王真有才幹,能夠使國家富裕,就特別提拔他擔任京畿採訪使的職位;不久之後,又升他為戶部侍郎京兆尹;然而朝廷內外的官員,和民間百姓,對王的所作所為,都感到十分的怨嘆;沒多久,王因為弟弟犯了重罪而受到牽連,被皇上賜死。
故事二:
宋朝的王韶,建議皇上開闢熙河,因而殺了不少人,積功升到樞密使的職位;他又曾故意殺害投降宋朝的羌人,不論老幼,都砍下他們的首級;並且還想辦法,使他的鄉親能夠冒領功績而得到了官爵。王韶到了晚年的時候,對這件事情感到十分的後悔,就向許多長老們請教因果報應的道理。長老們都說:「以王法殺人,就像舟船行過,壓死螺螄蚌殼一樣,自然是無心的過失啊!」惟有刁景純則說道:「只怕打不過自己的心啊!若是打得過,自然也就不會問這個問題了啊!」王韶聽了之後,內心更是感到恐懼;後來他的背上生出了毒瘡,而且經常的呼喊著:「我看到有好多斷頭斷腳的人,來向我索命啊!」結果他的胸部穿了一個大洞而死,長子吐血而死;另外一個兒子因為犯法而被砍頭,王韶的一家,就此而滅門了。
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)