Risalah Balasan
Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 30 ~ Penjelasan
shòu
|
rǔ
|
bù
|
yuàn
|
|
受
|
辱
|
不
|
怨
|
。
|
Penjelasan :
Meskipun menerima hinaan dari orang lain, juga
hanya menyalahkan moralitas diri sendiri yang masih tipis, jasa kebajikan yang
dangkal, tidak sanggup membuat orang lain jadi tergugah; maka itu harus lebih
giat memupuk kebajikan dan menimbun jasa, takkan menyalahkan dan membenci orang
lain.
Analisa :
Ketika menerima hinaan atau kritikan dari orang
lain, segera melakukan introspeksi diri, apakah diri sendiri telah melakukan
kesalahan? Jika benar telah melakukan kesalahan, maka kritikan orang adalah
benar adanya, jadi kita harus menerimanya! Tetapi sebaliknya jika kesalahan itu
ada pada orang lain, maka hinaan tersebut tentu saja tidak sepatutnya terjadi;
meskipun hinaan atau kritkan itu ditujukan pada diri kita, maka ini serupa
dengan tidak ada! Bukan hanya tidak membencinya, juga sesungguhnya tidak ada
yang perlu dibenci!
Sejak dulu hingga sekarang, hanya mereka yang bijak
dan pemberani, pasti sanggup bersabar menahan segala hinaan! Dengan demikian
barulah pekerjaan besar bisa berhasil diselesaikan; kebenaran ini bukan dapat
dipahami oleh mereka yang berhati sempit dan berpengetahuan dangkal.
Tuan Yan Mao-you dari Dinasti Ming, merupakan
penduduk Kabupaten Pinghu Provinsi Zhejiang, pernah mengajari murid-muridnya : “Setiap
insan yang belum pernah ditempa masalah dan belajar bersabar darinya, pasti
tidak dapat mengetahui betapa sulitnya aksara kesabaran tersebut! Jika bukan
karena niat pikiran bajik dan jahat di dalam hati yang saling berperang, maka
juga takkan pernah menyadari bahwa aksara kesabaran itu betapa menakjubkannya!
Seseorang jika tidak sanggup bersabar pada hinaan
dan penderitaan, meskipun dia memiliki hati yang baik; tetapi begitu disakiti
oleh orang lain, maka kebajikannya jadi hilang, begitu ditempa orang lain, maka
dia akan segera jatuh terpuruk; maka itu Mencius berkata : “Ketika Langit
hendak menganugerahkan sebuah tanggung jawab besar untuk dipikul seorang
manusia, pasti terlebih dulu akan menguji keteguhan hatinya, agar dia belajar
dan menempa keteguhan hati dan kesabarannya”, setiap insan harus bisa memahami
rintangan yang satu ini!
Umpamanya dermawan yang memberikan bantuan kepada
orang lain, mungkin tak terhindar dari dibenci oleh sebagian orang lainnya;
dalam menghadapi rintangan apapun, meskipun pekerjaan di bidang pendidikan,
juga tak perlu menghindar dari kritikan orang lain. Hadapi setiap orang dengan
kebesaran jiwa.
Ejekan atau hinaan dan semua keadaan yang tidak menyenangkan
ini, juga akan datang seiring dengan munculnya hati dan tindakan yang bajik.
Bila tidak bisa memahami kebenaran yang terkandung di dalamnya, maka bukanlah
insan yang benar-benar menjalankan kebajikan!”
集福消災之道
(三十)
受辱不怨。
【解釋】
雖然受到了別人的侮辱,也只是責備自己的德行薄、功德淺,不能夠感動他人;因此更應該要積德累功,決不會去怨恨別人。
【分析】
要知道受到別人的侮辱,惟有當下自問反省,是不是自己錯了呢?如果是的話,那麼別人的侮辱是理所當然的,我應該要接受啊!如果是錯在別人,那麼這個侮辱就不應該了;縱然是侮辱到自己,也仍然等於是沒有侮辱啊!不但是不應當怨恨,也實在是無可怨恨啊!自古以來,凡是具有大智大勇的人,必定能夠忍耐小恥小忿,這樣才能夠做大事成大功;這豈是心胸狹窄、見識淺薄的人,所能夠了解的道理啊!
明朝顏茂猷先生,是浙江省平湖縣人,曾經教戒他的子弟說:「凡是沒有經歷過從事忍耐功夫磨練的人,絕對不會知道,忍這個字有多麼的困難啊!若不是心中善惡的兩個念頭在交戰,也絕對不會體會到,忍這個字是多麼的奧妙啊!一個人若不能夠忍辱耐苦,縱然他有善心;但是被人一激,也就沒有了,被人一折,也就墮下來了;所以孟子說:『上天將要降大任給一個人來承擔,必定先要鍛練他的心志,使他學習磨練動心忍性的功夫』,這正是要人人都能夠參透這一關啊!大約來講:布施救濟別人,不妨就要受到一些他人的瞋恨;為別人打算,則不必避開別人的怨恨責難;任事的人,必須要能夠任怨,從事勸導教化的工作,也不要避開別人的譏諷批評。有心寬厚待人,或是會遭到他人的譏笑侮辱;這些種種的橫逆,也都會跟隨著善心善行而來;若是不能夠明白個中的道理,那就不是一個真正能夠行善的人啊!」
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)