Risalah Balasan
Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 30 ~ Cerita
shòu
|
rǔ
|
bù
|
yuàn
|
|
受
|
辱
|
不
|
怨
|
。
|
Cerita 1 :
Pejabat Dinasti Song
tersohor yang bernama Fu Bi, mengajari anak-anaknya : “Aksara Kesabaran sungguh
menakjubkan sekali! Seorang insan bila dapat berlaku jujur dan tidak korupsi,
sederhana dan berhemat, kemudian ditambah dengan ketrampilannya melatih aksara
Kesabaran ini, maka tidak ada urusan yang tidak berhasil diselesaikannya!”.
Ketika Fu Bi masih
berusia muda, ada orang yang memarahinya, melihat hal ini, orang yang berada
disampingnya berkata : “Hei! Ada orang yang sedang memarahimu!”. Fu Bi menyahut
: “Mungkin dia sedang memarahi orang lain!”. Orang yang disampingnya berkata
lagi : “Dia menyebut nama dan margamu, sudah jelas sedang memarahimu!”. Fu Bi
menyahut : “Dunia ini begitu luas, apakah tidak ada orang lain yang mempunyai
nama dan marga yang mirip denganku? Jadi dia bukan sedang memarahiku!”.
Setelah mendengar ucapan
Fu Bi, orang yang berada disampingnya itu merasa sangat malu sekali.
Cerita 2 :
Pada jaman dahulu kala di
sebuah tempat yang disebut Jiangyin, terdapatlah seorang hartawan yang bermarga
Xia, suatu hari ketika dia sedang bermain catur dengan tamunya, tiba-tiba ada
orang yang berteriak-teriak berkata padanya : “Hei kamu marga Xia, saya hanya
berhutang pada keluargamu bunga pinjaman sebesar dua tael perak, tetapi kenapa
anda tiap hari menyuruh orang datang menagih padaku!”
Belum sempat Tuan Xia
membuka mulut menjawab, orang ini sudah kepalang emosi bahkan memukul dan
membanting meja hingga anak catur jatuh berantakan memenuhi permukaan lantai. Tuan Xia tertawa lalu berkata : “Tujuan anda
datang ke rumahku dan memberitahukan padaku semua ini, tidak lain adalah supaya
bunga pinjaman dua tael perak ini dihapus bukan?”
Kemudian Tuan Xia
mengambil pena kuas lalu menulis kalimat “Dihapus bunga pinjaman dua tael perak”,
orang itu segera menyambar kertas tulisan tersebut lalu berterimakasih dan bergegas
pamit. Tamu Tuan Xia yang menyaksikan secara langsung kejadian ini, merasa amat
salut dan memuji : “Tuan Xia sungguh merupakan insan mulia yang jaya
moralitasnya!”.
Tuan Xia menjawab : “Kesabaran
adalah pintu yang penuh menakjubkan! Dalam menangani masalah dan memperlakukan
manusia maupun makhluk lainnya, andaikata ada orang lain yang bersikap buruk
padaku, ibarat berjalan di atas tumpukan duri; pada saat demikian hanya dapat
berjalan dengan pelan, perlahan-lahan membebaskan diri dari duri yang
menghalang, maka dengan demikian bagaimana mungkin duri itu akan membuat kita
jadi emosi?
Juga seperti perahu kosong
yang menabrakku, ubin terapung yang memukuliku; andaikata hatiku dapat tak
tergoyahkan, maka hawa kebencian ini barulah dapat terurai! Apalagi wajah orang
tadi sungguh keji, ucapannya juga kasar, tentunya dia datang kemari dengan
persiapan yang matang! Maka itu saya takut bila membuatnya marah sehingga akan
ada kejadian yang tidak diinginkan, jadi lebih baik menghapus bunga pinjamannya”.
Malam harinya, tersebar
berita bahwa orang jahat tadi telah meninggal dunia di dalam kakus di rumahnya
sendiri. Ketika ditelusuri lebih jauh, ternyata penyebabnya adalah orang ini
karena banyak berhutang, akibatnya dikejar-kejar dan didesak hingga tidak
memiliki jalan lain lagi, maka itu dengan terlebih dulu meneguk racun lalu
pergi ke rumah Tuan Xia, berharap bisa memperoleh sedikit keuntungan darinya;
oleh karena kemudian dia tergugah dan berterimakasih pada kebesaran jiwa Tuan
Xia yang menghapus bunga pinjamannya, maka itu dia membatalkan niatnya untuk
mengelabui dan mencelakai Tuan Xia, sehingga dengan terburu-buru pulang rumah,
di dalam kakus berusaha menawar racunnya; namun sayangnya sudah terlambat
karena racun sudah menyebar di dalam tubuhnya, sehingga tidak sempat menawar
dan mati keracunan!
Setelah mendengar hal ini,
Tuan Xia berterimakasih pada Langit, sejak itu setiap insan yang mengenal sosok
Tuan Xia jadi merasa hormat dan salut padanya.
集福消災之道
(三十)
受辱不怨。
故事一:
宋朝的名臣富弼,訓誨他的子弟說:「忍這個字,實在是微妙極了啊!一個人若是能夠清廉節儉之外,更加上這個忍字修持的功夫,那就沒有辦不成的事啊!」富弼在少年的時候,有人在罵他,旁邊的人就跟富弼說:「喂!有人在罵你啊!」富弼回答說:「他恐怕是在罵別人吧!」旁人又說:「他是指名道姓的在罵你啊!」富弼則說:「天下之大,難道沒有同名同姓的人嗎?他不是在罵我啊!」罵富弼的人聽到之後,感到十分的慚愧。
【再析】
顏光衷先生說:「忍這個字最難了啊!一個人能夠忍,那麼這個人的道德心量一定很大;但是到了他不能夠再忍的時候,已經是他心中的驕慢習氣滿溢出來了啊!」從前有首詩說到:「少年胯下安無忤,老父圯邊愕不平;人生若非觀歲暮,淮陰何必減文成。」這首詩說得實在是好極了。漢朝的大將韓信,在他少年的時候,能夠忍受胯下之辱,而成就了他後來驚天動地的大事業,被漢高祖封為齊王;但是韓信在功成名就之後,就顯得躊躇滿志,不能夠再忍了,結果因為羞辱了絳侯(周勃)、樊噲而被殺;這就像是飲酒一樣,飲到了滿量,自然就不夠能再增加了啊!
故事二:
從前江陰地方,有位姓夏的富翁,有一天他正在與客人下棋的時候,忽然有一個人大吼大叫狂奔而來,對他說:「姓夏的,我只不過是欠你家利息二兩的銀子,你為什麼命令你的家人每天都來逼我還錢!」夏先生還沒來得及回答,這個人又破口大罵;並且還把桌子推翻,棋子落得滿地。夏先生就笑著說道:「你來我家告訴我這件事情的目的,不就是要想免除這二兩銀子的利息嗎?」於是就拿起筆來,寫了免除二兩銀子利息的字據,這個人拿了字據,就急忙的道謝離去。夏先生的客人親眼目睹了這一幕,非常佩服的讚歎道:「夏先生,您真是一位盛德君子啊!」夏先生說:「忍為眾妙之門!大凡處世待人接物,如果有人以橫逆加在我身上,就像是走到了荊棘中;這個時候,也只能夠慢慢的走,緩緩地把擋在身前的荊棘解開而已,那些荊棘又怎麼能夠使我發怒呢?又像是虛舟在撞我,飄瓦在打我;我若是能夠不動心,那麼這個怨氣便可以解開了啊!況且這個人的面貌凶狠,言語激烈,他必定是有備而來的呀!我恐怕激怒了他,會產生意外的變化,所以乾脆就寬免了他的利息錢。」到了這天的晚上,傳來了消息說,這個人死在自己家中的廁所裡面。細問原因才知道,這個人因為被逼債逼得沒有辦法走頭無路,所以才事先服了毒,來到夏先生的家中,想要企圖詐騙;因為感謝夏先生的寬厚,免除了他的利息,也就不忍心詐騙害夏先生,所以才急急忙忙的趕回家中,在廁所裡找糞青來解毒;然而為時已晚,這時候毒藥的藥性已經暴發出來,而來不及解毒了啊!夏先生聽了之後,就對天拜謝,人人因此都對夏先生感到尊敬和佩服。
【再析】
夏先生若不是平日修養有素,消除了心中的火氣,在那個節骨眼的關鍵時刻,怎麼能夠穩得住忍得住啊!所以忍辱固然是修身的重點;然而守住富貴的要訣,也是要懂得學會吃虧啊!
故事三:
涅槃經上說:從前有一個人,讚歎佛的相貌為大福德相;有人就問他:「何以見得呢?」他說:「佛陀正值壯年,他的心地功夫就已經到達爐火純青的地步,心中沒有絲毫的火性,被人打也不生瞋恨心,被人罵也不會發怒,這不是大福德相,那又是什麼呢?」
【再析】
今人若是能夠在橫逆當前的時候,說:「唉!他是來成就我的福德相啊!我應該感到非常的榮幸才對啊!」能夠做到這樣的話,在我能夠報復他,而卻不與他計較,那麼他也將被我的寬厚包容所感化而覺悟了啊!
【嘉言】
鄭暄說:「默默默,無限神仙從此得;饒饒饒,千災萬禍一時消;忍忍忍,債主怨家從此隱;休休休,蓋世功名不自由。」
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)