Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 1 - Cerita
tài
|
shàng
|
yuē
|
huò
|
fú
|
wú
|
mén
|
wéi
|
rén
|
|||
太
|
上
|
曰
|
:
|
「
|
禍
|
福
|
無
|
門
|
,
|
惟
|
人
|
zì
|
zhào
|
||
自
|
召
|
。
|
」
|
Cerita 1 :
Master Dhyana Ling Yuan yang
hidup pada masa Dinasti Song, berkata pada Yi Chuan : “Petaka dapat memunculkan
berkah, dan sebaliknya berkah juga dapat memunculkan petaka! Alasan mengapa
petaka dapat memunculkan berkah adalah ketika seseorang berada dalam bahaya
atau bencana, sangat ingin memperoleh keselamatan, bahkan dapat memahami dengan
mendalam cara yang benar untuk memperoleh keselamatan; terutama hatinya tahu
merasa takut berbuat jahat dan memiliki rasa hormat, mawas diri terhadap ucapan
dan perbuatan diri sendiri; sedangkan alasan mengapa berkah dapat memunculkan
petaka, ketika seseorang berada dalam kehidupan yang serba lancar, tidak lagi
memiliki rasa takut; bahkan memanjakan diri ke dalam kesenangan, ucapan dan
tindakannya angkuh dan malas, apalagi bagi yang menangani urusan secara
tergesa-gesa, bersikap angkuh, bahkan hingga menindas orang lain”.
Cerita 2 :
Tuan Zhang Heng-qu yang hidup
pada masa Dinasti Song berkata : “Hati yang benar bermula dari diri sendiri
menjadi guru yang disiplin. Dalam setiap tindakan, harus tahu bermawas diri dan
memberi peringatan pada diri sendiri; dengan melatihnya selama satu atau dua
tahun, asalkan tekun berusaha, maka dengan sendirinya hati akan mengarah ke
jalan yang benar”.
Cerita 3 :
Tempo dulu ada seorang Bhiksu
tua di Vihara Zhen Kong berkata : “Khayalan manusia tidak ada yang tetap,
kadang kala mengenang kembali kilas hidupnya selama beberapa puluh tahun,
kebanggaan dan penghinaan yang dialami, budi dan dendam, suka duka, berpisah
dengan yang disayangi dan berkumpul dengan yang dibenci, serta hal-hal sepele
lainnya, ini adalah khayalan masa lalu. Atau urusan yang ada di depan mata,
yang masih sempat dikerjakan, tetapi di dalam hati selalu mengkhawatirkan ini
dan itu, ragu dan tidak bisa memutuskan, ini adalah khayalan saat sekarang.
Atau berharap kelak bisa jadi hartawan, anak cucu kaya raya, dan segala hal
yang belum tentu bisa berhasil, atau yang belum pasti bisa diperoleh, ini
adalah khayalan masa mendatang”.
Tiga jenis khayalan ini baik
yang sudah muncul atau sudah lenyap, kita menyebutnya sebagai khayalan. Dapat
menyadari saat khayalan timbul lalu melenyapkannya, inilah yang disebut dengan
pikiran tercerahkan. Maka itu pepatah mengatakan : “Tidak takut akan timbulnya
khayalan, hanya takutnya terlambat menyadarinya”.
Andaikata hati ini suci serupa
dengan angkasa, maka segala bentuk pikiran tidak memiliki tempat lagi untuk
bertumpu!
Cerita 4 :
Tuan Zhao Kang-jing yang hidup
pada masa Dinasti Song, pernah menggunakan botol, kacang hitam dan kacang putih
untuk melatih ketrampilan dasar hati; ketika timbul sebersit niat pikiran yang
baik dalam dirinya, maka dia akan memasukkan sebutir kacang putih ke dalam
botol; sebaliknya jika timbul sebersit niat pikiran buruk di dalam dirinya,
maka dia akan memasukkan sebutir kacang hitam ke dalam botol. Saat permulaan
dia melatih diri, kacang hitam yang dimasukkan ke dalam botol jumlahnya amat
banyak, lambat laun jumlahnya semakin sedikit. Lama kelamaan dia telah
melupakan pikiran baik dan buruk, dan memasuki kondisi batin “tidak memikirkan
baik, juga tidak memikirkan buruk”, hati bebas dari bentuk-bentuk pikiran,
akhirnya botol dan kacang-kacangan juga dibuangnya dan tidak digunakan lagi.
Cerita 5 :
Wei Zhong-da dari Dinasti Song,
menjadi pejabat di Akademi Kekaisaran Hanlin, suatu hari dia ditangkap oleh
setan petugas neraka dan dibawa ke neraka. Hakim Neraka menyuruh bawahannya
untuk mengeluarkan kumpulan buku perbuatan baik dan jahat dari Wei Zhong-da.
Begitu buku-buku tersebut dikeluarkan, tampaklah buku-buku catatan kejahatannya
begitu banyak hingga memenuhi ruang sidang; sedangkan buku kebajikannya hanya
satu saja. Hakim lalu memerintahkan untuk mengeluarkan timbangan dan mengukur
berat buku kebajikan dan buku kejahatan Wei Zhong-da, ternyata satu-satunya
buku kebajikannya yang setipis sumpit itu, lebih berat daripada kumpulan
buku-buku kejahatannya yang hampir memenuhi ruang sidang.
Wei Zhong-da bertanya : “Usiaku
baru 40 tahun, bagaimana mungkin saya bisa melakukan dosa sebanyak ini?” Hakim
menjawab : “Asalkan hanya sebersit niat pikiran buruk muncul, maka ini adalah
kejahatan, tidak perlu menanti anda melakukannya”. Contohnya anda melihat
wanita lalu timbul niat buruk, maka ini sudah merupakan pelanggaran.
Lalu Wei Zhong-da bertanya apa
isi dari buku kebajikannya yang merupakan satu-satunya itu? Hakim menjawab :
“Suatu hari kaisar ingin mengerjakan proyek besar-besaran, memperbaiki jembatan
batu di Shansan. Anda menulis laporan pada kaisar yang menasehatinya supaya
membatalkan proyek tersebut, daripada menguras banyak tenaga dan harta
penduduk, ini adalah naskah yang kamu tulis kepada kaisar”.
Wei Zhong-da berkata lagi :
“Saya memang pernah menyampaikan usulan tersebut, tetapi kaisar menolaknya dan
tetap melanjutkan proyek tersebut, usulanku tidak berhasil dijalankan, jadi
tidak ada manfaatnya sama sekali, bagaimana mungkin bisa menimbulkan kekuatan
yang begitu besar?”
Hakim menjawab : “Meskipun
kaisar tidak mendengar usulanmu, tetapi niatmu ini sungguh tulus, tujuannya
supaya ribuan bahkan puluhan ribu jiwa penduduk terhindar dari kerja paksa; andaikata kaisar
mau menerima usulanmu, maka jasa kebajikanmu akan sangat besar! Andaikata anda
bersedia menggunakan hati sedemikian untuk menyelamatkan dan mendidik batin
manusia di dunia, sesungguhnya tidaklah sukar! Sayangnya niat burukmu terlalu
banyak, maka itu kekuatan kebajikan jadi berkurang separuh, dan jabatanmu juga
tidak punya harapan bisa naik pangkat hingga menjadi perdana menteri”.
Kemudian dalam karirnya di
pemerintahan, Wei Zhong-da hanya naik hingga pejabat setingkat menteri dan
tidak sampai menjadi perdana menteri.
Kesimpulan :
Sungguh disayangkan! Kejahatan
yang dilakukan oleh Wei Zhong-da hanya sebatas niat pikiran saja, dia tidak melakukannya,
namun telah mengurangi pahalanya; sedangkan kebajikannya hanyalah sebuah usulan
belaka dan ditolak kaisar; tetapi kekuatan dari kebajikannya itu dapat melampaui buku-buku catatan
kejahatannya yang hampir memenuhi ruang sidang! Setelah melihat perumpamaan
ini, maka dapat diketahui bahwa bila sebersit niat itu benar-benar
dilaksanakan, maka kekuatan dari karma baik dan buruk akan menimbulkan kekuatan
yang lebih besar lagi! Dapat dilihat bahwa sebersit niat pikiran yang timbul
merupakan pintu bagi berkah atau petaka!
集福消災之道
(一)
太上曰:「禍福無門,惟人自召。」
故事一:
宋朝的靈源禪師向伊川先生說道:「禍能夠生福,而福也能夠生禍啊!禍能生福的原因,就是當一個人處在危險或災難的時刻,很認真的想求平安,並且能夠深入的體會求得平安的道理;尤其是他能夠心存畏懼恭敬,謹慎自己的言行;而福能生禍的原因,就是當人在居安的時候,不能夠思危;而且還放縱自己奢侈逸樂的念頭,言行舉止驕傲懈怠,尤其多有處事輕率,態度傲慢,甚至欺侮別人的情形發生。」
故事二:
宋朝的張子(張橫渠先生)說:「正心的開始,應當是以自己的心為嚴師。凡是有所作為,就會知道謹慎小心警惕自己;這樣練習了一、二年,只要能夠認真努力守得緊,自然而然心就正了。」
故事三:
從前真空寺的老和尚曾說:「凡夫的妄想是不一定的,或是回想著自己幾十年前的榮辱恩仇、悲歡離合,和種種的閒情,這是過去的妄想。或是事情到了眼前,可以去做,心中卻是畏首畏尾,猶豫不決,這是現在的妄想。或是期望著日後能夠榮華富貴、子孫發達,和一切不見得一定成功、一定得到的事情,這是未來的妄想。」這三種的妄想,或是生起了,或是滅掉了,我們就叫它做妄心。只要能夠照見它是妄心,隨著妄念起來的時候,當下就把它斬斷,這就叫做覺心。所以說:「不怕妄念起來,只怕覺察太遲。」這個心若是湛然清淨如同虛空一樣,那麼煩惱就沒有立足的地方了啊!
故事四:
宋朝的趙康靖先生,曾經用瓶子和黑豆白豆來練習心地功夫;他若是起了一個善的念頭,就把一顆白豆投入瓶子裏面;若是起了一個惡的念頭,就把一顆黑豆投入瓶子裏面。開始練習的時候,投入瓶子的黑豆很多,後來就漸漸的減少了。久而久之,連善惡這兩種的念頭都忘了,而進入了「不思善、不思惡」心無雜念的境界,最後連瓶子和豆子,也丟棄不用了。
故事五:
宋朝的衛仲達,在翰林院裏做官,有一次被鬼卒把他的魂引到陰間。陰間的主審判官,吩咐手下的書辦,把他在陽間所做的善事惡事兩種冊子送上來。等冊子送到一看,他的惡事冊子,多得竟攤滿了一院子;而善事的冊子,只不過像一根筷子那樣的小。主審官又吩咐拿秤來稱稱看,那攤滿院子的惡冊子倒反而輕,像筷子那樣小捲的善冊子反而重。衛仲達問道:「我年紀還不到四十歲,那會犯這樣多的過失罪惡呢?」主審官道:「只要一個念頭不正,就是罪惡,不必等到你去犯。」譬如看見女色,動了壞念頭,即是犯過。因此衛仲達就問這善冊子裏記的是什麼?主審官道:「皇帝有一次曾想要興建大工程,修三山地方的石橋。你上奏勸皇帝不要修,免得勞民傷財,這就是你的奏章底稿。」衛仲達說:「我雖說過,但皇帝不聽,還是興工,對那件事情的進行,並沒有發生作用,這份疏表怎麼還能有這樣大的力量呢?」主審官道:「皇帝雖然沒聽你的建議,但是你這個念頭用的很真誠,目的在使千萬的百姓免去勞役;倘若皇帝聽你的,那麼你的功德就更大了啊!如果你肯用這個心來度化世人,也並不難啊!可惜的是你的惡念太多,所以善的力量,因此減少了一半,而你的官位也就沒有指望升到宰相了。」後來衛仲達做官,果然只做到了吏部尚書,而沒有做到宰相。
【再析】
可惜啊!仲達的惡,只是空有惡念而已,並沒有去做,尚且折損了他現世的福報;而仲達的善,只是空有其言而並未被皇帝所採行;但是他這個善的力量竟然卻勝過了堆滿整個庭院惡冊子的力量!看到這個例子,就知道如果真的去做了善事或惡事,那麼善或惡的力量就更大了啊!可見得念頭的起動處,也就是禍福之門啊!
【嘉言】
「行善如春園之草,不見其長,日有所增;行惡如磨刀之石,不見其損,日有所虧。」所以禍福都在不知不覺中移動增減,沒有智慧的人,是不容易覺察的啊!
唐朝的六祖慧能大師說道:「一切福田,不離方寸。」佛經也講:「吉凶禍福,皆由心造。」
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷一)